Kamis, 23 Desember 2010

Teori Piramida Aristoteles

.
=       Aristoteles hidup pada tahun 384 – 322 SM .Dia merupakan murid dari Plato .
          Aristoteles dikenal sebagai ilmuwan besar , seorang cendekiawan dan intelektual terkemuka .
          Dalam karirnya sebagai ilmuwan besar , dia sangat berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan , tehnologi dan lain – lain . Dia sangat berjasaa dalam bidang logika , metafisika , politik , ethika , biologi dan psukologi .
=       Dalam dunia pendidikan , Aristoteles memberikan sumbangan yang ssangat luar biasa , terutama dalam pengembangan ilmu pengetahuan , beliau membangun melalui 2 bentuk piramida pendidikan , yaitu  :
A.    Piramida Pendidikan I ( pertama ) , meliputi :
1.      Fisika
2.      Mathesis
3.      Teologi
B.     Piramida Pendidikan ke II ( dua ) , yaitu :
1.      Observasi
2.      Experimen
3.      Berfikir Induktif
=       Selain berjasa dalam dunia peniddikan secara umum , ternyata Aristoteles juga memberikan sumbangan  yang besar dalam pembentukan moral dan kepribadian seseorang ,sehingga dicipatakan Piramida Pendidikan ( III ) , sebagai berikut  :
1.      Tujuan
2.      Pembentukan pembiasaan
3.      Kesadaran Aturan .

=       Piramida Pendidikan yang  I .
Piramida ini sangat berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan , karena piramida tersebut mengajarkan kepada manusia , bahwa dalam mencari ilmu pengetahuan ,  dapat berpedoman pada piramida sebagai berikut   :
1.      Fisika
2.      Mathesis
3.      Teologi
Berdasarkan priramida tersebut di atas , dalam pencarian ilmu pengethuan , kita harus berpedoman pada langkah – langkah sebagai berikut :
1.      FISIKA .
Berdasarkan pemikiran fisika , kita dalam mencari pengetahuan dilakukan dengan melakukan pengamatan – pengamatan terhadap segala sesuatu yang kita lihat / kita amati melalui alat indera penglihatan .
Dari proses melihat lewat mata , hasil yang diperoleh berupa benda – benda yang kasat mata , misalnya : meja , kusi , mobil dan lain – lain .

2.      MATHESIS
Berdasarkan pemikiran Mathesis , proses pencarian ilmu pengetahuan , sudah meninggalkan segala sesuatu berdasarkan penglihatan .
Pada Piramida ini , proses pencarian ilmu pengetahuan , mulai menggunakan berfikir yang lebih mendalam , pemikiran mulai menggunakan akal , budi ( perasaan ) .

3.      TEOLOGI
Berdasarkan piramida teologi , proses pencarian ilmu pengetahuan mulai berfikir lebih mendalam lagi , karena dalam proses teologi sudah mulai berfikir tentang asal usul , tujuan yang akan dicapai , pross pembentukan , berfikir berdasakan kenyataan yang sesungguhnya .

=       Piramida Pendidkan yang II ( dua ) .

Piramida pendidikan yang ke II , sangat berperan penting dalam pengembangan ilmiah , pemikiran ilmiah dan pembentukan metode ilmiah , sehingga dapat diperoleh sesuatu secara obtektif .
Piramida Pendidikan yang ke II , meliputi  :
1.      Observasi .
2.      Exparimen
3.      Berfikir Induktif
Berdasarkan Piramida Pendidikan tersebut di atas , dalam pencarian sesuatu untuk mencari obyektifitas  , dilakukan melalui proses  :
1.      OBSERVASI .
Prinsip ini mengharuskan setiap orang dalam mencari sesuatu / kebenaran dilakukan melalui pengamatan – pengamatan yang jelas terhadap segala sesuatu yang dilihatnya
2.      EXPERIMEN
Prinsip ini menjelaskan bahwa supaya kebenaran / sesuatu yang diperoleh melalui pengamatan ( observasi ) menjadi lebih obyektif lagi , perlu melakukan uij coba / prkatek melalui kegiatan Experimen ( percobaan ) .
3.      BERFIKIR INDUKTIF .
Dalam prinsip ini , hasil observasi dan dilanjutkan dengan experiment , kemudian dibuat suatu kesimpulan yang obyektif ( kebenaran yang obyektif ) ,  melalui berfikir induktif  , yaitu berfikir dari hal – hal yang khusus kemudian digeneralisasikan , sehinggga diperoleh teori / sesuatu yang sifatnya umum  ( kebenaran obyektif ) ..

=       Piramida Pendidikan yang ke III .
Piramida ke 3 ini , sangat berperan dalam pembentukan moral , kepribadian dan watak seseorang , sehingga sangat penting dalam bidang Etika .
Piramida Pendidikan tersebut  meliputi  :
1.      Tujuan
2.      Pembentukan Kebiasaan
3.      Kesadaran atas aturan .

Piramida ini sangat berkaitan erat dengan proses kehidupan manusia , karena  prinsip ini berpedoman bahwa manusia harus lebih dari binatang , sehingga manusia perlu mendapatkan pendidikan .
Dalam memberikan pendidikan , menurut Aristoteles tidak hanya berpegangan pada akal semata , tetapi harus melakukan pendidikan dan bimbingan kepada perasaan – perasaan , sehingga perasaan – perasaan yang tinggi / besar akan dapat mengendalikan akal pikiran manusia .
Berdasarkan piramida tersebut di atas ( ke 3 ) , Aristoteles menjelaskan bahwa dalam proses pendidkan , meliputi 3 hal , yaitu  :
1.      MEMPUNYAI TUJUAN .
Menurut prinsip ini , dalam melakukan pendidikan harus ada tujuan yang jelas , agar segala sesuatu yang dilakukan dapat terarah , terencana , sehingga tercapailah tujuan yang jelas / nyata dan dapat tercapai segala yang dikendaki .
2.      PEMBENTUKAN PEMBIASAAN .
Prinsip ini menjelaskan bahwa pada masa anak kecil ( masa balita ) , anak perlu mendapatkan pendidikan ,melalui pembiasaan – pembiasaan yang baik .
Dengan pembiasaan – pembiasaan yang baik , akan terpupuk pribadi – pribadi yang baik / kooh keoribadiannya .
Pembiasaan merupakan awal pembentukan moral dan kepribadian anak .


3.      KESADARAN ATURAN
Prinsip ini menjelaskan bahwa semakin tinggi usia seseorang , akan semakin tinggi pula konsep pikir seseorang , konsep piker seseorang akan semakin berkembang .Tidak hanya konsep piker , tetapi juga sikap dan prilaku seseorang juga akan mulai berkembang seiring dengan perkembangan pikr seseorang .
Oloeh sesabab itu seseorang perlu mulai mendapatkan penanaman kesadaran atas aturan – aturan yang berlalku , hal ini karena aturan itu akan selalu ada dan mengikat manusia dalam pergaulan .
Kesadaran aturan ini dimaksdukan untuk mengimbangi dan mengendalikan perkembangan daya pikir manusia / seseorang serta mengimbangi  perkembangan dan mengendalikan tingkah laku manusia / seseorang ..  
Piramida   Pendidikan yang diciptakan oleh  Aristoteles ( menurut Aristoteles ) , dapat dijadikan sebagai landasan pendidikan di Indonesia  , karena  :
1.       Piramida I  ( Fisika , Mathesis , Teologi ) , mengandung makna yang luar biasa bagi dunia pendidikan di Indonesia .
Hal ini karena  :  dalam proses pendidikan harus dapat mengajak kepada peserta didik untuk menggunakan seluruh potensi yang ada pada diri seseorang subyek / obyek pedidikan  , baik menggunakan mata , akal pikiran , perasaan dan potensi yang lain .
Sehingga dalam proses pendidikan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik harus dapat dikembangkan secara optimal , melalui berbagai cara / metode . 
2.    Piramida ke II ( Observasi , Experimen , Berfikir Induktif  ) , mengandung peran yang penting dalam pendidikan di Indonesia .
Hal ini karena  :  prinsip yang terkandung pada piramida pendidikan yang ke 2 tersebut  sangat berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan , berfikir ilmiah dan proses penelitian atas sesuatu .
Dalam menemukan pengetahuan ( ilmu pengetahuan ) yang obyektif , seseorang harus belajar dengan melakukan observasi / pengamatan terhadap segala sesuatu yang ada , kemudian hasil pengamatan / observasi diuji melalui uii coba ( experiment ) , hasil experiment yang dilakkan akan menghasilkan sesuatu i melalui berfikir Induktif
3.      Piramida ke III ( tujuan , pembentukan pembiasaan dan kesadaran Aturan ) , mengandung peran penting dalam pembentukan Watak / Kepribadian dan tingkah laku manusia / seseorang serta moral seseorang / manusia . Piramida ke 3 berkaitan erat dengan pembentukan etika pada seseorang ( manusia ) .
Hal ini karena  :  prinsip yang terdapat pada piramida ke 3 , mengajarkan kepada setiap pelaku pendidikan / dunia pendidikan  , terutama dalam proses pembentukan kepribadian seseorang , watak dan tingkah laku seseorang .            
                  Oleh sebab itu , dalam pembentukan moral , kepribadian / watak dan tingkah laku manusia /    
                  seseorang , perlu diawali dengan kejelasan tujuan / maksud yang terarah , terencana dilanjutkan 
                  dengan pembentukan pembiasaan dan penumbuhan kesadaran terhadap aturan yang berlaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar