Senin, 18 Oktober 2010

Phase penelitian sejarah

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PENELITIAN SEJARAHDiarsipkan di bawah: 1

A.TAHAPAN PENELITIAN SEJARAH
Pertama yang harus dilakukan adalah menentukan topik penelitian dengan tujuan agar dalam melakaukan pencarian sumber-sumber sejarah dpat terarah dan tepat sasaran.Pemilihan topik penelitian dapatdidasarakan pada unsur-unsur berikut ini:
1.Bernilai
Peristiwa sejarah yang diungkap tersebut harus bersifat unik, kekal, abadi.
2.Keaslian (Orisinalitas)
Peristiwa sejarah yang diungkap hendaknya berupa upaya pembuktian baru atau ada pandangan baru akibat munculnya teori dan metode baru
3.Praktis dan Efesien
Peristiwa sejarah yang diungkap terjangkau dalam mencari sumbernya dan mempunyai hubungan yang erat dengan peristiwa itu.
4.Kesatuan
Unsur-unsur yang dijadikan bahan penelitian itu mempunyai satu kesatuan ide.
B.LANGKAH-LANGKAH DALAM PENELITIAN SEJARAH
Setelah menentukan topik penelitian selanjutnya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1.HEURISTIK (Pengumpulan Data)
Heuristik merupakan langkah awal dalam penelitian sejarah untuk berburu dan mengumpulkan berbagi sumber data yang terkait dengan masalah yang sedeang diteliti.misalnya dengan melacak sumber sejarah tersebut dengan meneliti berbagai dokumen, mengunjungi situs sejarah, mewawancarai para saksi sejarah.
2.KRITIK (VERIFIKASI)
Kritik merupakan kemampuan menilai sumber-sumber sejarah yang telah dicari (ditemukan). Kritik sumber sejarah meliputi kritik ekstern dan kritik intern.
a.Kritik Ekstern
kritik ekstern di dalam penelitian ilmu sejarah umumnya menyangkut keaslan atau keautentikan bahan yang digunakan dalam pembuatan sumber sejarah, seperti prasasti, dokumen, dan naskah.Bentuk penelitian yang dapat dilakukan sejarawan, misalnyatentang waktu pembuatan dokumen itu (hari dan tanggal) atau penelitian tentang bahan (materi) pembuatan dokumen itu sndiri.Sejarawan dapat juga melakukan kritik ekstern dengan menyelidiki tinta untuk penulisan dokumen guna menemukan usia dokumen. Sejarawan dapat pula melakukan kritik ekstern dengan mengidentifikasikan tulisan tangan, tanda tangan, materai, atau jenis hurufnya.
b.Kritik Intern
Kritik Intern merupakan penilaian keakuratan atau keautentikan terhadap materi sumber sejarah itu sendiri. Di dalam proses analisis terhadap suatu dokumen, sejarawan harus selalu memikirkan unsur-unsur yang relevan di dalam dokumen itu sendiri secara menyeluruh. Unsur dalam dokumen dianggap relevan apabila unsur tersebut paling dekat dengan apa yang telah terjadi, sejauh dapat diketahui berdasarkan suatu penyelidikan kritis terhadap sumber-sumber terbaik yang ada.
3.INTERPRETASI (penafsiran)
Interfretasi adalah menafsirkan fakata sejarah dan merangkai fakta tersebut hingga menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Dari berbagi fakta yang ada kemudian perlu disusun agar mempunyai bentuk dan struktur. Fakta yang ada ditafsirkan sehingga ditemukan struktur logisnya berdasarkan fakta yang ada, untuk menghindari suatu penafsiran yang semena-mena akibat pemikiran yang sempit. Bagi sejarawan akademis, interfretasi yang bersifat deskriptif sajabelum cukup. Dalam perkembangan terakhir, sejarawan masih dituntut untuk mencari landasan penafsiran yang digunkan.
4.HISTORIOGRAFY (Penulisan Sejarah)
Historiogray adalah oses penyusunan fakta-fakta sejarah dan berbagai sumber yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk penulisan sejarah. Setelah melakukan penafsiran terhadap data-data yang ada, sejarawan harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar untuk kepentingan dirinya, tetapi juga untuk dibavca orang lain. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisan nya. Sejarawan harus menyadari dan berusaha agar orang lain dapat mengerti pokok-pokok pemikiran yang diajukan.
PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM PENELITIAN SEJARAH LISAN.
Metode sejarah lisan adalah suatu metode pengumpulan data atau bahan guna penulisan sejarah yang dilakukan sejarawan melalui wawancara terhadap para pelaku sejarah yang ingin diteliti. Di Indonesia metode wawancara dalam penulisan sejarah mulai dikembangkan dengan diawali adanya proyek sejarah lisan yang ditangani oleh Badan Arsip Nasional.
Berkembangnya metode wawancara dalam penulisan sejarah di Indonesia dilatarbelakangi oleh sulitnya menemukan jejak masa lampau berupa dokumen yang sezaman serta makin berkembangnya perhatian studi sejarah yangmengarah ke subyek masyarakat berupa orng kecil dalam peristiwa kecil yang biasanya tidak meninggalkan jejak berupa dokumen.
Wawancara adalah kegiatan melakukan tanya jawab dengan narasumber untuk mendapatkan keterangan tertentu. Wawacara merupakan teknik pengumpulan data yang amat penting dalam penelitian survey selain teknik utama berupa Observasi. Oleh karena itu, dalam penelitian survei, teknik wawancara merupakan pembantu utama dari metode Observasi.
Teknik pengumpulan data dengan wawancara terbagi menjadi tiga macam:
1.Poll Type Interview
Wawancara dialkukan dengan cara mengajukan pertanyaan dengan jawabanyang etalah ditentukan, narasumber tinggal memilih jawaban yang ada.
2.Open Type Interview
Wawancara dilakuakn dengan cara pertanyaan ditentukan terlebih dahulu, sedangkan narasumber dapat menjawab bebas.
3.Nonstructured Interview
Wawancara dilakukan dengan cara pertanyaan ataupun jawaban tidak ditentukan sebelumnya.
Teknik wawancara merupakan teknik yang bersifat pelengkap artinya wawancara digunakan untuk melengkapi data atau informasi yang berasal dari sumber dokumen. amun apabila dumber dokumen tidak ada barulah informasi hasil wawancara dapat dianggap sebagai bahan pokok penelitian.

Rabu, 06 Oktober 2010

MODEL MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU



A.    Pengertian Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu merupakan suatu model pembelajaran yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan. Salah satu diantaranya adalah memadukan pokok bahasan atau sub pokok bahasan atau bidang studi, keterangan seperti ini disebut juga dengan kurikulum (DEPDIKBUD, 1990: 3), atau pengajaran lintas bidang studi (Maryanto, 1994: 3).
Secara umum pembelajaran terpadu pada prinsipnya terfokus pada pengembangan perkembangan kemampuat siswa secara optimal, oleh karena itu dibutuhkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran terpadu siswa dapat pengalaman langsung dalam proses belajarnya, hal ini dapat menambah daya kemampuan siswa semakin kuat tentang hal-hal yang dipelajarinya.
Pembelajaran terpadu juga suatu model pembelajaran yang dapat dikatakan sebagai pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna pada pembelajaran terpadu artinya, siswa akan memahami konsep-konep yang mereka pelajari itu melalui pengalaman langsung dan menghubungkan dengan konsep yang lain yang sudah mereka pahami.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Tim Pengembang D-2 PGSD dan S-2 Pendidikan Dasar (1997 : 17) yang mengatakan bahwa “ pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa”.
Pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik individu maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.
Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran terpadu sebagai berikut:
1.    Pembelajaran dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain baik berasal dari bidang studi yang bersangkutan ataupun lainnya.
2.    Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang mencerminkan dunia nyata disekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak.
3.    Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara simultan.
4.    Menggabungkan sebuah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan anak akan belajar dengan lebih baik dan bermakna.
B.    Konsep Pembelajaran Terpadu
Kecenderungan konsep pembelajaran terpadu diyakini sebagai suatu pendekatan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran anak. Pendekatan ini berangkat dari suatu paham bahwa pembelajaran terpadu merupakan suatu konsep dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak.
Adapun untuk dapat melaksanakan pembelajaran terpadu, beberapa hal yang diperlukan antara lain adalah:
1.    Kejelian guru dalam mengantisipasi pemanfaatan berbagai arahan pengait konseptual intra ataupun antar bidang studi.
2.    Penguasaan material dan metodologi terhadap bidang-bidang studi yang bisa dikaitkan.
3.    Wawasan kependidikan yang mampu membuat guru selalu waspada untuk memanpaatkan setiap keputusan dan tindakan untuk memberikan uraian nyata bagi pencapaian tujuan utuh pendidikan.
Untuk mempermudah ilustrasi proses pembelajaran terpadu, dapat dilihat melalui alur proses seperti dibawah ini:
Topik/tema
Pertanyaan-pertanyaan dari Topik/tema
Bagaimana guru dapat menyusun kegiatan pembelajaran?
Kegiatan apa saja yang dapat meliputi pertanyaan di atas?
Pembelajaran Terpadu
Kegiatan yang melibatkan aspek kognitif, afektif dan fsikomotormelalui keterpaduan beberapa mata pelajaran
(Hilda Karli, 2003: 52)
Bagan Alur Proses Pembelajaran Terpadu
Berdasarkan bagan diatas kecenderungan pembelajaran terpadu diyakini sebagai pendekatan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak, pelaksanaan pendekatan ini bertolak dari suatu topik atau tema-tema yang dipilih/dikembangkan guru bersama anak, tujuan dari tema ini bukan untuk literasi bidang studi, akan tetapi konsep-konsep dari bidang studi terkait dijadikan alat dan wahana untuk mempelajari topik dan tema tersebut.
C.    Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu memiliki beberapa macam karakteristik, seperti menurut Hilda Karli (2003: 53) mengungkapkan bahwa:
Pembelajaran terpadu memiliki beberapa macam karakteristik, diantaranya:
1.    Berpusat pada anak (studend centerd).
2.    Memberi pengalaman langsung pada anak.
3.    Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas.
4.    Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.
5.    Bersipat luwes.
6.    Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
7.    Holistik, artinya suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu di amati dan di kaji dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.
8.    Bermakna, artinya pengkajian suatu penomena dari berbagai macam aspek memungkinkan terbentuknya semacam jalinan skemata yang dimiliki siswa.
9.    Otentik, artinya informasi dan pengetahuan yang diperoleh sipatnya menjadi otentik.
10.    Aktif, artinya siswa perlu terlibat langsung dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga proses evaluasi.
Wujud lain dari implementasi terpadu yang bertolak pada tema, yakni kegiatan pembelajaran yang dikenal dengan berbagai nama seperti pembelajaran proyek, pembelakaran unit, pembelajaran tematik dan sebagainya.
Adapun kelebihan-kelebihan pembelajaran terpadu diantaranya:
1.    Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak.
2.    Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak pada minat dan kebutuhan anak.
3.    Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama.
4.    Pembelajaran Terpadu menumbuh kembangkan keterampilan berpikir anak.
5.    Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam lingklungan anak.
6.    Menumbuh kembangkan keterampilan sosial anak seperti kerja sama, toleransi, komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain.
Selain kelebihan pembelajaran terpadu juga memiliki keterbatasan terutama pada pelaksanaannya, terutama pada aspek evaluasi yang lebih banyak menuntut guru untuk melakukan evaluasi tidak hanya terhadap hasil tetapi juga terhadap proses.
D.    Tipe Pembelajaran Terpadu antar Bidang Studi dan Intra Bidang Studi
Fogarty memperkenalkan 10 model pembelajaran terpadu yakni: fragmented, connected, nested, seguenced, shaved, webbed, threaded, integrated, immersed, networked.
Kesepuluh model tersebut dibagi ketiga tipe. Tipe yang pertama adalah tipe pembelajaran terpadu dalam satu disiplin ilmu (fragmented, connected, nested), tipe kedua yakni pembelajaran terpadu antara bidang studi (seguenced, shaved, webbed, threaded, integrated), tipe ketiga adalah keterpaduan dalam faktor siswanya (immersed, networked), (Fogarty, 1991: XV).
BAGAN
Tipe Pembelajaran Terpadu antar Bidang Studi
a. Seguenced (bertahap)                 b. Shaved (berbagi)
c. Webbed (jaring laba-laba)            d. Threoded (bergalur)
e. Integrated (terpadu)
Tipe Keterpaduan dalam Satu Disiplin Ilmu
Fragmented     Nested                              Connected
Tipe Keterpaduan dalam Faktor Siswa
Immersed             Networked
E.    Perencanaan Pembelajaran Terpadu Model Integreted
Perencanaan pebelajaran pada hakikatnya adalah rangkaian isi dan kebutuhan pembelajaran yang bersipat menyeluruh dan sistematis yang digunakan sebagai pedoman dari guru dalam mengelola proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran terpadu sangat ditentukan oleh seberapa jauh pembelajaran terpadu itu direncanakan dan dikemas sesuai dengan kondisi peserta didik seperti minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
BAGAN
Langkah-langkah pembelajaran terpadu
Memberi tanda PB/SPB yang dipadukan dan menghubungkannya
Menentukan jenis mata pelajaran yang akan dipadukan
Menyusun daftar PB/SPB mata pelajaran yang dipaduklan
Membaca dan mengkaji uraian PB/SPB
Menentukan tema pemersatu
Penguraian lanjut PB/SPB yang dipadukan
Membuat satuan pembelajaran/rencana masing-masing mata pelajaran
F.    Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu Model Integreted
Untuk model keterpaduan maka proses pembelajaran terpadunya dapat dikemukakan dalam tabel berikut:
Perencanaan    Pelaksanaan    Kulminasi
Peta konsep berbagai bidang studi
Konsep-konsep berhubungan
Rancangan aktivitas belajar    Pelaksanaan tugas
Analisis hasil
Penyusunan laporan    Penyajian laporan
Evaluasi
Adapun langkah dan tahapan dalam pembelajaran terpadu model integreted yaitu:
a.    Langkah guru merancang program rencana pembelajaran dengan mengadakan penjajakan tema dengan cara curah pendapat (brain stroming).
b.    Tahap pelaksanaan melakukan kegiatan:
1.    Proses prengumpulan informasi.
2.    Pengelolaan informasi dengan cara analisis komparasi dan sintesis.
3.    Penyusunan laporan, dapat dilakukan dengan cara verbal, gravisi, victorial, audio, gerak dan model.
c.    Tahap kulmunasi dilakukan dengan:
1.    Penyajian laporan (tertulius, oral, unjuk kerja, produk).
2.    Penilaian meliputi proses dan produk dengan menggunakan prosedur formal dan informal dengan tekanan pada penilaian produk.
Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi, yaitu dengan cara menggabungakan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih didalam beberapa bidang studi.
BAGAN
Integrated (terpadu)
Matematika                                                              IPS
-Membandingkan                                      -Penggunaan peta
volume 2 bejana                         -Transfortasi
- Mengurutkan 3 atau            Penerapan /                       masa lampau
lebih bejana berisi                   percobaan
air berdasarkan
volumenya
Pemecahan masalah           AIR                     Keterampilan
-membaca wacana                            -Percobaan
dengan intonasi yang                     untuk menunjukan
benar                Pelaporan        bahwa air
-menceritakan isi                         mempunyai
wacana                             tekanan
- menyimpulkan isi
wacana
Bahasa Indonesia                          IPA
Adapun kekuatan dan kelemahan model integreted yaitu:
Kekuatan :
1.    Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan diantara berbagai bidang studi.
2.    Memungkinkan pemahaman antar bidang studi dan memberikan penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian.
3.    Mampu membangun motivasi.
Kelemahan:
1.    Sulit diterapkan secara penuh.
2.    Menuntut keterampilan guru dalam percaya diri dan penguasaan konsep sikap juga keterampilannya.
3.    Menghendaki tim antar bidang studi yang kadang-kadang sulit dilakukan baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan.
4.    Mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep dari masing-masing disiplin menuntut komitmen terhadap berbagai sumber.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Model pembelajaran terpadu model integrated dapat meningkatkan aktifitas dan kreativtas siswa. Yaitu peningkatan hasil belajar siswa dalam hubungannya dengan penguasaannya materi pokok, sikap dan keterampilan siswa dalam pembelajaran di kelas. Tentunya dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan dari pembelajaran terpadu integrated.
B.    Saran
Guru diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan wawasan dalam proses pembelajaran serta harus menerima suatu hal yang baru konseptual teknik, metode dan model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Collins – Dikon, G, H. 1991. Integreted Learning. Australia : Book Stelf Publising
Hadi, Tisno Subroto & Ida Siti Herawati. 2002. Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Pusat Penerbitan Unipersitas Terbuka
Karli, H. 2003. Head, Head, Heart. Bandung. Bina Media Informasi
Maryanto, A. 1994. Kurikulum Lintas Bidang Studi. Jakarta : Gramedia
Syaefuddin, Udin Saud & Novi Resmini. 2006. Pembelajaran Terpadu. Bandung : UPI PRESS
Tim Pengembang PGSD. 1997. Pembelajaran Terpadu D-II PGSD dan S-2 Pendidikan Dasar. DEPDIKBUD